BAB V
TATA ATISTIK
1. TATA RIAS
Tata
Rias secara umum dapat di artikan sebagai seni mengubah penampilan wajah
menjadi lebih sempurna. Tata Rias dalam teater mempunyai arti lebih spesifik,
yaitu seni mengubah wajah untuk menggambarkan karakter tokoh. Contohnya,
beberapa teaterprimitif menggunakan bedak tebal yang biasa di buat dari
bahan-bahan alam, seperti tulang, tanah, tumbuhan, dan lemak binatang.
1.1 FUNGSI TATA RIAS
Tata
Rias merupakan salah satu cara menampilkan karakter tokoh yang berbeda. Tata
Rias dalam tater memiliki fungsi sebagai berikut :
->
Menyempurnakan penampilan wajah
->
Menggambarkan karakter tokoh
-> Memberi
efek gerak pada ekspresi pemain
-> Menegaskan
dan menghasilkan garis-garis wajah sesuai dengan tokoh
-> Menambah
aspek dramatik
1.1.1 MENYEMPURNAKAN PENAMPILAN WAJAH
Seorang
pemain misalnya memiliki hidung yang kurang mancung, mata yang tidak ekspresif,
bibir yang kurang tegas, dan sebagainya. Tata Rias bisa menyempurnakan
kekurangan tersebut sehingga muncul kesan hidung tampak mancung, mata menjadi
lebih ekspresif, dan bibir bergaris tegas. Penyempurnaan wajah dilakukan pada
pemain yang secara fisik telah sesuai dengan tokoh yang di mainkan.
1.1.2 MENGGAMBARKAN KARAKTER TOKOH
Tata
Rias berfungsi melukiskan watak tokoh dengan mengubah wajah pemeran menyangkut
aspek umur, ras, bentuk wajah dan tubuh. Karakter wajah merupakan cermin
psikologis dan latar sosial tokoh yang hadir secara nyata.
1.1.3 MEMBERI EFEK GERAK PADA EKSPRESI PEMAIN
Tatar
Rias berfungsi menegaskan garis-garis wajah karakter, sehingga saat berekspresi
muncul efek gerak yang tegas dan dapat di tangkap oleh penonton.
1.1.4 MENGHADIRKAN GARIS WAJAH SESUAI DENGAN
TOKOH
Menampilkan
wajah sesuai dengan tokoh membutuhkan garis baru yang membentuk wajah baru.
Fungsi garis tidak sekedar menegaskan, tetapi juga menambahkan sehingga
terbentuk tampilan yang berbeda dengan wajah asli pemain.
1.1.5 MENAMBAH ASPEK DRAMATIK
Peristiwa teater selalu tumbuh dan
berkembang. Tokoh-tokoh mengalami berbagai peristiwa sehingga terjadi perubahan
dan penambahan tata rias. Tata Rias bisa
memberikan efek dramatik dari peristiwa-peristiwa ynag terjadi dengan
menciptakan efek tertentu sesuai dengan kebutuhan.
1.2
JENIS TATA ARTISTIK
1.2.1
TATA RIAS KOREKTIF
Tata rias
korektif ( corective make-up )
merupakan suatu bentuk tata rias yang bersifat Menyempurnakan ( koreksi ). Tata
rias ini menyembunyikan kekurangan-kekurangan yang ada pada wajah dan
menonjolkan hal-hal yang menarik dari wajah. Seseorang yang memiliki bentuk
wajah kurang sempurna, misalnya dahi terlalu
lebar, hidung kurang mancung dan sebagainya, dapat disempurnakan dengan make-up
korektif. Biasanya pemeran memiliki kesesuaian dengan tokoh yangdiperankan.
Wajah pemain cukup disempurnakan dengan menyamarkan, menegaskan, dan
menonjolkan bagian-bagian wajah sesuai dengan tokoh yang diperankan.
1.2.2 TATA RIAS FANTASI
Tata rias
fantasia tau tata rias karakter khusus. Disebut tat arias karakter khusus,
karena menampilkan wujud rekaan dengan mengubah wajah tidak realistic. Tata
rias fantasi menggambarkan tokoh-tokoh yang tidak riil keberadaannya dan lahir
berdasarkan daya khayal semata. Type tata rias
fantasi beragam, mulali dari badut, tokoh
horror, sampai binatang.
1.2.3 TATA RIAS KARAKTER
Tara rias
karakter merupakan tat arias yang mengubah penampilan wajah seseorang
dalamumur, watak, bangsa, sifat, dan ciri-ciri khusus yang melekat pada tokoh.
Tata rias karakter dibutuhkan ketika karakter wajah pemeran tidak sesuai dengan
karakter tokoh. Contohnya, mengubah umur pemeran dari muda menjadi lebih tua, mengubah
anatomi wajah pemain untuk memenuhi tuntutan tokoh dapat juga digolongkan
sebagai tata rias karakter. Misalnya memanjangkan telinga dan lain-lain.
2.TATA BUSANA
Tata busana
adalah seni pakaian dan segala perlengkapan yang meyertai untuk menggambarkan
tokoh tata busana termasuk segala aksesoris seperti
topi,sepatu,syal,kalung,gelang dan segala unsur yang melekat pada pakaian.tata
busana dalam teater memiliki peranan
penting untuk menggambarkan tokoh.pada era teater primitif busana yang dipakai berasal dari
bahan-bahan alami,seperti tumbuhan ,kulit binatang.dan batu-batuan untuk
aksesoris.ketika manusia menemukan
tekstil dengan teknologi pengolahan yang tinggi ,maka busana berkembang menjadi lebih baik.
2.1 FUNGSI TATA BUSANA
Busana yang dipakai manusia beraneka ragam bentuk dan fungsinya .fungsi
busana dalam kehidupan sehari-hari untuk melindugi tubuh ,mencitrakan
kesopanan,dan memenuhi hasrat manusia akan keindahan.busan dalam teater
memiliki fungsi yang lebih yaitu.
1) Mencitrakan keindahan penampilan
2) Membedakan satu pemain degan pemain yang lain
3) Menggambarkan karakter tokoh
4) Memberikan efek gerak pemain
5) Memberikan efek dramatik
2.1.1 MENCITRAKAN KEINDAHAN PENAMPILAN
Manusia memiliki hasrat untuk mengungkapkan
rasa keindahan dalam berbagai aspek kehhidupan.tata busana dalam teater
befungsi sebagai bentuk ekspresi untuk tampil lebih indah dari penampilan
sehari-hari.
2.1.2 MEMBEDAKAN SATU PEMAIN DENGAN PEMAIN
YANG LAIN
Busana menjadi salah satu tanda penting untuk
membedakan satu tokoh dengan tokoh yang lain.penampilan busana yang berbeda
akan menunjukkan ciri khusus seorang tokoh.sehingga penonton dapat
mengindentifikasi tokoh dengan mudah
2.1.3 MENGGAMBARKAN KARAKTER TOKOH
Fungsi penting busana dalam teater adalah
untuk menggambarkan karakter tokoh.melaui busan penonton terbantu dalam
menagkap karakter ang berbeda dari setiap tokoh.contoh nya karakter yang
rajin,alim,pendiam.busana nya cenderung rapi,sederhana dan tanpa aksesoris
berlebihan
2.1.4 MEMBERI RUANG GERAK PEMAIN
Tata busana memiliki fungsi memberikan ruang
gerak kepada pemain untuk mengekspresikan karakter nya.busan diciptakan untuk
memberikan ruang gerak sehingga segala bentuk gerak dapat diekspresikan secar
maksimal.
2.1.5 MEMBERI EFEK DRAMATIK
Busana juga berfungsi memberikan efek
dramatik .busana mendukung dramatika sebuah adegan dalam lakon.gerak pemain
akan lebih ekspresif dan dramatik dengan adanya busana.
2.2 JENIS TATA BUSANA
Busana
sangat beragam jenisnya dan bentuknya. Busana secara garis besar dapat di
golongkan dalam beberapa jenis, yaitu; busanasehari-hari, busana tradisional,
busana sejarah dan busana fantasi.
2.2.1 BUSANA SEHARI-HARI
Busana
sehari-hari adalah busana yang dipakai dalam kehidupan keseharian masyarakat.
Busana sehari-hari juga beragam jenis, tergantung dari tingkat social
masyarakat yang memakai.Misalnya, busana petani berbeda dengan busana seorang
tuantanah. Busanasehari-hari dapat mengidentifikasi tingkat social seseorang
yang memakainya.Busana sehari-hari banyak di kenakan pada pementasan teater
realis. Dimana teater realis merupakan gambaran kehidupan sehari-hari (illusion of nature).
2.2.2 BUSANA TRADISIONAL
Setiap
masyarakat memiliki busana tradisional sesuai dengan kebudayaannya. Busana
tradisional mencerminkan karakteristik masyarakat yang membedakan dengan
kelompok lainnya. Setiap kelompok memiliki busana tradisional. Indonesia sangat
kaya dengan busana tradisional, sebagai contoh Jawa dengan busana
tradisionalnya yang dinamakan kebaya. Kebaya jugame miliki karakteristik
berbeda antara kebaya Jawa Tengah, Sunda dan Bali. Kemudian ada bajukurung dari
minangkabau. Naskah-nasakah teater memiliki social budaya yang beragam. Salah
satu contoh adalah naskah Puti Bungsu karya Wisran Hadi memiliki latar social
budaya Sumatera. Busana yang dibutuhkan naskah tersebut adalah busana
tradisional sesuai dengan latar social budaya dimana peristiwa yang terjadi.
Pementasan teater yang mengambil naskaha
sering juga diadaptasi kelatar social budaya tertentu, misalnya Hamlet
dipentaskan dengan latar social budaya Jawa. Oleh karena itu penata busana
perlu mempelajari beragam busana tradisioanl.
2.2.3 BUSANA SEJARAH
Busana yang mencerminkan zaman tertentu dari
suatu masa dalam pementasan teater. Busana ini sering di kenakan ketika
pertunjukan mengangkat lakon – lakonsejarah. Busana sejarah terkait dengan
suatu masa tertentu, sehingga penata busana perlu mempelajari konvensi busana
pada masa di mana peristiwa dalam naskah terjadi.
Contohnya, naskahDomba – Domba
revolusi karya B. Sularto yang latar peristiwanya terjadi pada masa perjuangan.
Maka busana dirancangkan mengacu pada busana masa perjuangan. Oleh karena itu
penata busana harus mengetahui model, warna, tekstur, dan corak busana pada
masa perjuangan.
Busana
fantasi adalah untuk mengidentifikasikan jenis-jenis busana yang lahir dari
imajinasi dan fantasi perancang. Busana jens ini dimaksudkan untuk busana
tokoh-tokoh yang juga tidak riil dalam kehidupan sehari-hari, misalnya tokoh
bidadari, malaikat, atau dewa.
Busana-busana untuk tokoh semacam ini membutuhkan rancangan khusus
sehingga membedakan dengan tokoh yang riil.
0 comments:
Post a Comment